Rabu, 08 Februari 2012

Untuk Semakin Mencerdaskan, Badan Arsip Dan Perpustakaan Daerah Bentuk Dan Aktifkan 29 Perpustakaan Gampong, Perpustakaan Keliling, Dan Motor Pintar


Untuk semakin mencerdaskan masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil, Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah membentuk dan mengaktifkan 29 Perpustakaan gampong/desa, perpustakaan keliling, dan motor pintar.   Pembentukan perpustakaan desa  sudah dimulai sejak tahun 2008, dan dilakukan untuk mengatasi kendala jarak letak gedung perpustakaan pusat yang cukup jauh untuk dijangkau oleh lapisan masyarakat dari seluruh  desa yang ada di Kabupaten Aceh Singkil.

Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan daerah, Maskur, SPd didampingi Kepala Seksi Pembinaan dan Pengelola Kerasipan, Zulqadri, S.Sos mengatakan kepada RRI (6/2) bahwa pembentukan 29 perpustakaan desa difokuskan ke daerah yang jauh dan juga daerah kepulauan. Sejauh ini  fasilitas tersebut masih aktif dan pengunjungnya cukup banyak.  Bahkan dalam beberapa  hari terakhir juga disediakan mobil perpustakaan keliling.  Ketika mobil mulai beroperasi ke pesantren di salah satu desa, Badan Arsip dan Perpustakaan tidak sanggup melayani karena minat pelajar pesantren yang besar.

Maskur menambahkan di setiap perpustakaan desa ditunjuk dua orang pengelola.  Sedangkan penyediaan tempat merupakan dana swadaya masyarakat. Selain 29 perpustakaan desa dan sebuah mobil keliling, dukungan lainnya adalah dengan disediakannya 2 unit motor roda tiga yang dinamai motor pintar.  Fasilitas ini difokuskan untuk menjangkau daerah-daerah yang sangat terpencil di Kabupaten Aceh Singkil.  Untuk masyarakat yang lebih menyukai membaca lewat internet juga disediakan fasilitas Internet (Wi-Fi) di perpustakaan induk.

Lebih lanjut, Maskur menambahkan kendala selama ini yang dihadapi adalah masalah penyediaan buku.  Selama ini kiriman buku dari Perpustakaan Provinsi Aceh ada beberapa yang tidak cocok dengan kebutuhan di Kabupaten Aceh Singkil.  Sering terjadi buku yang dibutuhkan masyarakat tidak tersedia di perpustakaan daerah, khususnya untuk kebutuhan buku Sekolah Tinggi Pertanian maupun Akademi Keperawatan. Maskur sangat berharap Provinsi Aceh menyerahkan pengelolaan buku ke Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Aceh Singkil, sehingga buku-buku yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.  Kendala lainnya adalah ada cukup banyak buku yang belum dikembalikan oleh masyarakat.  Maskur mengingatkan  kepada setiap masyarakat untuk segera mengembalikan buku tersebut, karena buku-buku tersebut merupakan aset bagi Kabupaten Aceh Singkil.  (Eva Basaria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar