Rabu, 29 Februari 2012

Ingin Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Tenaga Medis Aceh Singkil Ikuti Workshop


Untuk mengidentifikasi permasalahan dan solusi pengembangan pelayanan kesehatan prima di Puskesmas, khususnya yang terkait dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak,  16 orang tenaga kesehatan Kabupaten Aceh Singkil diperlengkapi dengan Workshop Pelayanan Kesehatan Prima di Puskesmas Singkil pada 23 Februari 2012.   Dengan adanya Pelayanan Kesehatan Prima   akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang berimplikasi terhadap peningkatan umur harapan dan kualitas hidup.  Yaitu melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar yang berlaku.  Sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Dalam Workshop yang diselenggarakan oleh Konsorsium IMPACT dan Daun Foundation dibawah koordinasi KINERJA-USAID, Satrinawati, S.Si.T, M.Kes, Konsultan Konsorsium IMPACT memaparkan bahwa Standar Pelayanan Kesehatan Prima  tidak dapat digeneralisasikan, tetapi harus berdasarkan kesepakatan bersama dan berdasarkan fasilitas kesehatan yang dimiliki.  Namun, dalam menciptakan Pelayanan Prima harus diterapkan konsep 6 A yaitu, ability (kemampuan), attitude (sikap), appearance (penampilan), attention (perhatian), action (tindakan), dan accountabily (tanggungjawab). 

Lebih lanjut Satrianiwati mengatakan bahwa prinsip dasar pelayanan prima adalah pelayanan yang berorintasi pada kepuasan penerima layanan.  Artinya pelayanan harus diarahkan untuk memberikan pelayanan terbaik yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan pasien.  Juga harus diimbangi dengan perbaikan kualitas pelayanan yang berkesinambungan.  Meskipun pada kenyataannya di lapangan masih minim dalam sarana dan prasarana yang ada, diharapkan tenaga medis tetap memberikan pelayanan prima dengan memaksimalkan peralatan yang ada.  

Selain masalah sarana dan prasarana, para tenaga medis peserta workshop mengatakan kesadaran masyarakat akan kesehatan masih sangat minim juga menjadi kendala.  Karena selama ini para ibu  kurang antusias untuk membawa anak-anaknya ke posyandu dalam pengecekan kesehatan. Jika hal ini terus berlanjut, tentu akan sulit untuk mencapai Pelayanan Kesehatan Prima.  Menanggapi hal ini,  Satrianiwati mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti workshop ini dengan mengadakan pertemuan tenaga kesehatan beserta masyarakat, aparat desa, dan pemerintah setempat, sehingga terjalin kerjasama yang baik antara tim kesehatan dengan masyarakat, dan tercipta Pelayanan Kesehatan Prima yang diharapkan. (Eva Basaria/EBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar