Penggunaan anggaran dana yang
minim untuk program sanitasi di Aceh Singkil semakin terkendala karena harus
adanya pembagian dana untuk pembenahan fisik saluran rumah Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Aceh Singkil. Padahal Anggaran
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman (DPPLP) sekitar
Rp 888.184.000,- untuk tahun 2012 yang dianggarkan untuk 11 kecamatan yang ada
di Kabupaten Aceh
Singkil sebenarnya sudah tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh program
sanitasi. Hal ini dikarenakan sanitasi
memiliki banyak cakupan yaitu sanitasi untuk pemukiman, maupun sanitasi untuk
lingkungan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Ahmat Yani, ST, mengatakan
kepada RRI (22/2) bahwa dana yang dimiliki saat
ini difokuskan untuk sanitasi tahun 2012 hanya mencakup perbaikan beberapa saluran
dan untuk MCK (mandi cuci
kakus). Namun dana juga harus dialokasikan untuk
membantu pembenahan PDAM yang kurang sehat, yaitu disisihkan untuk bantuan
pembenahan fisik seperti saluran rumah yang sudah rusak.
Ahmat Yani menambahkan bahwa
program menyangkut Bidang Cipta Karya sebenarnya sangat banyak. Yaitu mencakup masalah lingkungan dan pemukiman,
baik untuk jalan, jembatan, air . Namun, sangat disayangkan anggaran untuk
keseluruhan program sangat terbatas. Tahun ini untuk dana hanya dianggarkan
untuk sanitasi, dan belum ada untuk program lainnya. Oleh karena itu dibuat
suatu RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) untuk dapat memenuhi kebutuhan lainnya. (Eva Basaria/EBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar