Rabu, 29 Februari 2012

Bantuan Operasional Kesehatan (Bok) Di Kabupaten Aceh Singkil Disalurkan Secara Terintegrasi Ke Puskesmas Yang Ada Di 11 Kecamatan


Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Kabupaten Aceh Singkil disalurkan secara terintegrasi  ke puskesmas yang ada di 11 kecamatan.   Penyaluran dana yang didasarkan pada jumlah penduduk ini diharapkan dapat memaksimalkan peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.  

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil, melalui Kepala Bidang PAPL (Pencegah Penyakit dan Penyehatan Lingkungan), H. Mufrin, SH mengatakan kepada RRI  bahwa dari sejumlah Rp 835 juta total bantuan operasional kesehatan di Kabupaten Aceh Singkil diutamakan kepada penekanan angka kematian ibu dan bayi dalam upaya mencapai Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan untuk pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) tentang kesehatan.  Oleh karena itu dibuat suatu program terintegrasi agar dana dipergunakan  efisien.

Lebih lanjut Mufrin menambahkan dari sejumlah total BOK disalurkan sekitar Rp 129 juta untuk Kecamatan Singkil, sekitar Rp 69 juta untuk Kecamatan Singkil Utara, Rp 146 juta untuk Kecamatan Gunung Meriah, Rp 120 juta untuk Kecamatan Simpang Kanan, Rp 73 juta untuk Kecamatan Suro, Rp 71 juta untuk Kecamatan Danau Paris, Rp 68 juta untuk Kecamatan Kota Baharu, Rp 48 juta untuk Kecamatan Singkohor, Rp 38 juta untuk Pulau Banyak, Rp 41 juta untuk Pulau Banyak barat, dan Rp 28 juta untuk Kecamatan Koala Baru.

Untuk memaksimalkan arah penggunaan dana, Mufrin mengatakan Dinas Kesehatan Aceh Singkil menawarkan program-program beserta anggaran biaya ke seluruh Puskesmas yang ada.  Namun, Dinas Kesehatan terbuka dengan kesepakatan dari puskesmas terkait apakah program dan jumlah anggaran yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan di daerah masing-masing puskesmas.  Mufrin menegaskan program dan anggaran biaya yang ditawarkan Dinas Kesehatan sudah sesuai dengan standar biaya umum yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Pusat. (Eva Basaria/EBS)

BPBD Aceh Singkil Terima Bantuan Alat Kebencanaan


Badan Penanggulangan Bencancna Daerah (BPBD) Kabupatatan Aceh Singkil menerima berupa bantuan alat kebencanaan untuk mengatasi penanggulangan bencana yang terjadi di Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Dimana dari jenis bantuan tersebut akan dilatih petugas untuk cara penggunaannya,  yang  akan dilaksanankan di BPBA  Banda Aceh agar lebih mengerti dan memahami dalam melaksanakan tugas yang sewaktu-waktu bencana akan menerjang Kabupaten Singkil.

Kepala BPBD Kabupaten Aceh Singkil, Amir Hasan, Spd,  mengatakan Kepada RRI,  berbagai alat  bantuan yang diterima BPBD Kabupaten Aceh Singkil seperti, dua unit mobil Dap Lapangan, yang digunakan sewatu-waktu  kejadian yang berskala besar, kemudian dua unit sepeda motor yang digunakan untuk tahap pertama mengecek kondisi lokasi kejadian, beserta tenda pengungsi, satu unit mesin Genset, satu unit Speed Karen beserta Mesin 18 Pk,  juga ditambah dengan alat pemotong kayu berupa singso.

Amir Hasan Juga Mengatakan,  untuk selanjutnya akan diaksanakan sosialisasi  pelatihan  tim reaksi cepat (TRC) dalam beberapa bulan kedepan, yaitu  untuk mengatisipasi cara penanganan bencana yang terjadi, sehingga langsung tangkas dan tangguh dalam mengantisipasi bencana dilapangan, baik itu masalah banjir, gempa bumi, kebakaran dan angin putting beliung, sesuai dengan motto BNPB.

Lebih lanjut Amir Hasan mengatakan, setelah membentuk sosialisasi Tim Reaksi Cepat di Kabupaten Aceh Singkil, kemudian tim tersebut akan di kirim ke Jakarta untuk  mendapatkan pelatihan yang lebih lanjut dan lebih bisa kreatif dalam melakukan penanggulangan becana di lapangan, dan pihak Jakarta akan memberikan peralatan perlengkapan kepada pihak BNPB yang dilatih. (Eva Basaria/EBS)

Bpbd Aceh Singkil Akan Segera Berikan Bantuan Dan Kerahkan Penanggulangan Terhadap Bencana-Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil akan segera berikan bantuan dan kerahkan penanggulangan terhadap bencana-bencana yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, baik bencana banjir maupun kebakaran. Bantuan dana akan diserahkan kepada korban kebakaran di Lipat Kajang, dan juga melakukan perbaikan jalan yang putus akibat banjir di Suro.  Sebelumnya, bantuan logistic telah dilakukan BPBD yang diberikan pada saat kejadian.

Ketika dikonfirmasi RRI mengenai penanggulanan yang dilakukan BPBD Aceh Singkil untuk bencana yang terjadi belakangan ini, Kepala BPBD Kabupaten Aceh Singkil, Amir Hasan, SPd, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyalurkan bantuan uang kepada pemilik rumah yang merupakan korban kebakaran di daerah Lipat Kajang.  Jumlah uang yang akan diserahkan kepada pemiliki rumah sebesar Rp 5.000.000,-, dan kepada orang yang mengontrak rumah yang terbakar sebesar Rp 2.500.000,-.  Selain itu, BPBD akan melakukan perbaikan jembatan yang putus akibat banjir di daerah Suro.

Lebih lanjut Amir Hasan mengatakan, semua bentuk bantuan tersebut akan segera disalurkan apabia dana telah diserahkan keuangan Pemda Aceh Singkil kepada BPBD.  Amir Hasan menambahkan bencana yang ditanggulangi BPBD selama Januari-Februari 2012 adalah bencana banjir, kebakaran, dan angin putting beliung.

Amir Hasan berharap masyarakat selalu waspada terhadap bencana-bencana yang tidak dapat diketahui kapan datangnya.  Untuk terhindar dari banjir, Amir Hasan menghimbau masyarakat agar mencari rumah di daerah yang tidak terkena banjir ketika hujan turun.  Sedangkan untuk menghindari kebakaran Amir Hasan menyarankan agar masyarakat tidak menyimpan bahan bakar di rumah, karena bahan bakar seperti solar, bensin, minyak tanah, akan dapat mempercepat api menjalar.  Dan kepada ibu-ibu yang selesai  memasak juga dihimbau agar benar-benar memastikan kompor maupun gas  dalam keadaan padam ketika ditinggalkan. (Eva Basaria/EBS)

Pasokan Air Bersih dari PDAM Tirta Singkil Terputus di Kecamatan Singki


Putusnya pemasokan Air Bersih dari PDAM Tirta Singkil ke desa Sukamakmur Kecamatan Singkil, sudah terjadi selama 10 hari. Hal ini memaksa warga setempat kembali memamfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, walaupun air sungai kotor dan berbau.

Direktur PDAM Tirta Singkil Ahmad Yani, S.Pd ketika di Konfirmasi RRI membenarkan, sudah 10 Hari Pasokan Air bersih PDAM Tirta Singkil ke pelangan di desa Sukamakmur Kecamatan Singkil terhenti disebabkan beberapa faktor seperti bocornya Pipa, Penyambungan ilegal, Pencurian, dan Putusnya pipa.  Namun sampai hari ini dikatakanya, meskipun petugas PDAM sudah berusaha melakukan pencarian turun Ke lapangan namun belum di ketahui secara pasti akibat terputusnya pasokan air ke daerah itu.
                                           
Ahmad Yani meminta kepada warga setempat untuk bersabar dalam beberapa hari kedepan dan pihaknya akan terus berusaha mencari penyebab putusnya pasokan air tersebut, mengingat mencari lokasi pipa yang bocor itu tidak segampang yang dibayangkan, karena daerah ini merupakan rawa dan bergambut sehingga sulit untuk dilakukan pencarian. (Sadli/EBS)

Dinas Pariwisatan dan Olahraga Aceh Singkil Himbau Masyarakat Memandang Positif Pariwisata


Dinas Parawisata dan Olah Raga Kabupaten Aceh Singkil menghimbau masyarakat untuk memandang pariwisata secara positif.  Adanya tindakan-tindakan yang tidak beretika menyebabkan pariwisata sering dipandang negatif oleh masyarakat.  Padahal pariwisata merupakan sarana yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan suatu daerah.  Khususnya di Aceh Singkil saat ini sedang mengupayakan agar pariwisata lebih meningkat dari tahun ke tahun, dan menjadi andalan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),  bahkan diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Parawisata dan Olah Raga Kabupaten Aceh Singkil melalui Kepala Bidang Parawisata Dahrusyidi SH, mengatakan kepada RRI bahwa untuk mendukung pencapaian kesejahteraan tersebut,  masyarakat  Aceh Singkil dihimbau agar  sadar wisata, mengerti kegunaan dan fungsi pariwisata, serta  tidak menilai pariwisata secara negatif.

Lebih lanjut, Dahrusyidi menambahkan apabila suatu daerah memiliki kesadaran wisata, maka daerah tersebut akan dikenal, dan membuat masyarakat dari luar daerah akan datang untuk mengunjungi.  Semakin banyak pengunjung, tentunya semakin meningkatkan PAD secara umum, dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara khusus.

Dahrusyidi menjelaskan sadar wisata dapat diterapkan dengan lima rumus, yaitu keramahtamahan terhadap pengunjung, ketertiban lingkungan dan masyarakat, keamanan, kenangan, dan kebersihan.  Apabila kelima hal ini diterapkan dalam suatu daerah pariwisata, maka sangat besar kemungkinan akan membuat para pengunjung tersebut kembali lagi untuk menikmati.  Dahrusyidi menambahkan untuk semakin meningkatkan kepariwisataan, bukan hanya kerjasama antar masyarakat, tetapi  kerjasama lintas sektoral dengan dinas-dinas yang terkait juga sangat diperlukan. (Eva Basaria/EBS)