Sudah hampir dua minggu meresahkan nelayan dan masyarakat, Kapal Pukat Harimau di kabupaten Aceh Singkil, khususnya di Perairan Gosong Telaga masih belum tertangkap. Harga ikan yang melambung masih belum tertangani. Bahkan kerugian nelayan akibat sedikitnya hasil tangkapan ikan juga masih terus terjadi. Kesulitan penangkapan ini dikarenakan banyaknya mata-mata yang menyampaikan informasi kepada Pemilik Pukat Harimau tersebut, dan minimnya peralatan dalam melakukan pengejaran.
Ketika dikonfirmasi RRI, Kepala Dinas Perikanan melalui Kepala BidangPengawasan dan Pengelolaan Hasil Perikanan, Razali ST mengatakan berdasarkan laporan yang diterima dari nelayan bahwa ada lima Kapal Pukat Harimau. Pihaknya akan bekerjasama dengan Kodim 0109 Aceh Singkil dalam melakukan penangkapan. Razali mengatakan setiap kali akan ditangkap dengan cara keroyokan, Kapal Pukat Harimau tersebut selalu berhasil melarikan diri. Diperkirakan mereka memiliki banyak mata-mata di berbagai tempat.
Sementara itu, Komandan Pos Angkatan Laut Singkil, Edy Purnomo mengatakan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti keluhan masyarakat dengan mengarahkan patroli ke arah perairan Gosong. Namun, karena kemampuan teknis yang terbatas, pihaknya belum berhasil. Karena kapal Pukat tersebut memiliki kapasitas melebihi peralatan Angkatan Laut, ditambah lagi kondisi cuaca yang kurang mendukung. Namun, pihaknya tidak tinggal diam, yaitu dengan melakukan perbaikan sedikit demi sedikit, dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Airut, Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Panglima Laut.
Edy membenarkan tentang adanya mata-mata pemilik Kapal Pukat Harimau tersebut. Oleh karena itu setiap akan melakukan gerakan penangkapan, pihaknya tidak akan melapor kepada pihak manapun. Hal ini untuk menjaga sampainya informasi kepada mata-mata yang tersebar. Edy menegaskan pihaknya tidak pernah bekerjasama dengan Pukat Harimau. Angkatan Laut Singkil saat ini melakukan patroli sebagai kegiatan rutin, karena patroli merupakan tugas pokok untuk mengamanan perairan di Kabupaten Aceh Singkil. (Eva Basaria/EBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar