Kamis, 21 Juli 2016

Tangkahan Buaya di aceh Singkil belum diserahkan ke BKSDA

Aceh Singkil - Belum lama ini maysarakat Kabupaten Aceh Singkil dihebohkan dengan buaya yang memangsa seorang warga pencari lokan.  Kejadian beberapa bulan lalu di desa Kilangan Kecamatan Singkil.  Hal ini sempat menimbulkan rasa emosi masayrakat untuk terus melakukan perburuan satwa ganas itu, sehingga pihak pemerintah pun tidak bisa banyak berbuat apa – apa.   Namun, setelah koordinasi antar berbagai pihak, pemerintah daerah telah sepakat untuk membagun sebuah tangkahan buaya di salah satu desa di Kecamatan Singkil Utara, desa Ketapang Indah. Untuk pengelolaan dan pengawasannya di serahkan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Dua Aceh Singkil.

Kepala BKSDA Wilayah Dua Aceh Singkil Sutikno saat dikonfirmasi RRI, Kamis (21/07/2016) menjelaskan bahwa sampai saat ini tangkahan yang sudah dibagun oleh pemda aceh singkil belum juga kunjung diserahkan kepada pihaknnya.  Sutikno mengatakan sebelumnya memang sudah pernah diserahkan tetapi berdasarkan survei pihaknya kondisi tangkahan masih belum layak untuk dimasukan satwa ganas jenis buaya itu.  Sehingga pihaknya meminta untuk dilakukan pembenahaan namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari Pemerintah Daerah Aceh Singkil.

"Belum ada informasi yang terbaru lagi.  Kita sebatas memberikan informasi sudah layak atau tidak, prosedurnya.  Kita menunggu disini, kalau sudah cocok apabila ada buaya yang tertangkap akan kita masukkan," kata Sutikno.

Lebih lanjut dikatakan Sutikno sampai saat ini mereka hanya menunggu kejelasan dari pemerintah daerah Aceh Singkil.  Jka kondisi tangkahaan tersebut sudah layak untuk dihuni buaya maka pihaknya baru bisa menerima dan melakukan pengawasan secara rutin. Dikatakannya ia hanya selaku pihak penerima tugas saja, sedangkan untuk penyediaan lokasi itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Aceh Singkil.

Dikatakan Sutikno timbulnya ide pemerintah daerah untuk membagun tanggah buaya ini berdasarkan emosi masayrakat sebelumnya serta menjaga agar tidak terjadi lagi korban dari pemangsa satwa ganas itu, akibat ulah manusia yang tidak bertangung jawab.  (Aryani/ EBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar