Aceh Singkil - Penempatan mobil internet keliling yang
bersumber dari program Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk daerah tertinggal, khususnya di
Kabupaten Aceh Singkil sendiri sampai saat ini belum mampu berfungsi secara
optimal untuk digunakan oleh masayrakat sebagai alat informasi. Bahkan kondisi mobil
tersebut mulai rusak dan keberadaannya tidak begitu diketahui oleh Dinas
Perhubungan dan Informatika Aceh Singkil,. Karena program tersebut di kelola
oleh pihak ketiga dari perusahaan swasta.
Kepala Bidang Informatika Dinas Perhubungan
dan Informatika Aceh Singkil Liakuanto saat diwawancarai RRI, Sabtu (16/7) mengatakan bahwa
keberadaan mobil internet tersebut tidak berfungsi dan tidak memberikan
manfaat. Selain tidak adanya perawatan alat tersebut sudah tertinggal karena masyarakat lebih banyak menggunakan internet melalui telepon
gengam dan langsung ke warung internet (Warnet) yang kualitasnya lebih mudah
dan cepat. Selain itu pengelola emlik tersebut bukan berada di pihak mereka
melainkan program kemetrian yang kelola oleh pihak ketiga, sedangkan pihaknya
hanya selaku pemantau saja bukan pengelola.
"Mobil itu diberikan ke Kecamatan, bukan ke Dinas Perhubungan dan Informatika. Kalau kami perhatikan, alat tersebut tidak difungsikan mulai dari datangnya alat tersebut," kata Liakuanto.
Lebih lanjut dikatakan Liakuanto, terkait
dengan kendala kenapa alat tersebut tidak berfungsi mereka juga tidak begitu
mengetahui. Karena pihak kecamatan juga tidak pernah memberikan informasi
keberadaan dan penggunaannya. Sehingga mereka tidak pernah mengetahui seperti
apa alat tersebut memfungsikannya. Keberadaan emplik tersebut
sudah cukup lama kurang lebih satu tahun. Bahkan kondisi mobilnya sudah
terlihat rusak dan tidak pernah bergerak dari sejak kedatangan alat tersebut. (Aryani/EBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar