Aceh Singkil - Balai Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA) bertugas menjaga populasi satwa – satwa yang dilindungi oleh
pemerintah. Baik orang hutan, rawa singkil, Penyu dan lainnya sebagai bentuk
untuk terus melestarikan populasi satwa dan menjaga lingkungan sekitarnya. Kondisi ini juga menjadi salah satu program Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Daerah (BAPEDALDA) Aceh Singkil yang
dijadikan sebuah acuan tema Peringatan hari Lingkungan Sedunia yang telah
berlalu pada 5 Juni lalu.
Mewakili Kepala Dinas BAPEDALDA Aceh Singkil, Syafrizal Amni Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Kepada RRI, Senin (25/07/2016) mengatakan, untuk tahun ini ia telah memprogram masalah perburuan satwa liar untuk
melestaraikan lingkungan dan menjaga populasi orang hutan. Meskipun itu sudah
menjadi tupoksi dari BKSDA namun untuk tahun ini ia akan mencoba melihat kondisi
lingkungan pada satwa yang dilindungi itu.
"Sesuai dengan tema hari lingkungan sedunia, perburuan satwa liar yang sudah endemik. Seperti di Aceh Singkil perburuan orang utan di rawa Singkil sering terjadi. Juga masalah perburuan Penyu di daerah Bangkaru. Karena itu, pembagian wewenang harus jelas," kata Safrizal.
Sementara terkait dengan pemanfaatan sampah sebagai
hasil industri masyarakat Syafrizal mengatakan sampai saat ini pihaknya belum
melakukannya. Contohnya memberlakukan bank – bank sampah baik ditingkat
sekolah maupun dilingkungan masayrakat sendiri.
Dikatannya Memang sebelumnya pemanfaatan sampah sudah pernah dijadikan program namun sejauh ini belum juga terlaksana seperti
didaerah – daerah lain. Salah satunya di Sumatera yang sudah memjalankan program
tersebut yaitu memanfaatkan sampah untuk didaur ulang sebagai hasil industri masyarakat. (Aryani/ EBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar