Aceh Singkil, Memasuki masa tanam padi tahap kedua sebagian
petani, khususnya kelompok tani di Aceh Singkil masih saja mengeluhkan kondisi
mereka yang terus selalu mengalami kekurangan pupuk subsidi dari pemerintah. Hal ini dirasakan salah satu kelompok tani Lae Bara Dua di desa Siatas
kecamatan Simpang Kanan Lambok Situmorang.
Selaku ketua kelompok, Lambok Situmorang mengatakan
sejak kemarin sampai saat ini mereka
mencari pupuk jenis Urea di zona yang sudah ditetapkan, namun belum juga ada
didapatkan karena pupuk yang tersedia sudah habis dibeli oleh petani
perkebunan wasit. Padahal kata Lambok saat ini mereka sangat membutuhkan pupuk pada
saat masa tanam ini.
Ketika dikonfirmasi RRI
kepada Kepala Dinas Pertanian Aceh Singkil H.Sahbuddin SP menanggapi kondisi ini mengatakan kondisi
ini memang sering kali terjadi. Karena jika pupuk datang petani kelapa sawit
yang sering kali terlebih dahulu membeli sehingga untuk petani tanaman pangan
menjadi tidak mendapatkannya.
Selain itu kata Sahbuddin ini juga disebabkan
kuota untuk Aceh Singkil masih sangat kurang yaitu hanya lima ribu ton, padahal yang dibutuhkan sebanyak sepuluh ribu ton.
"Memang subsidi kelompok tani kita kurang. Karena penyerapannya itu banyak diambil petani perkebunan. Perkebunan itu menyebar, begitu datang pupuk langsung dikejar mereka. Sehingga petani tanaman pangan terlambat. Kemudian jatah pupuk kita juga jauh dari standar dibanding kuota yang kita butuhkan," kata Sahbuddin.
Lebih lanjut dikatakan Sahbuddin banyaknya petani
kelapa sawit di daerah ini menjadi salah satu faktor kekurangan pupuk yang
tersedia selama ini. Karena selain nelayan hampir rata – rata masyarakat di Aceh Singkil
merupakan petani kelapa sawit.
Sedangkan untuk petani tanaman pangan hanya beberapa persen saja yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk itu
diharapkan Sahbuddin kepada petani untuk tetap bersabar dalam menghadapi
kondisi ini,. Dan petani juga diminta agar cepat tanggap apabila pupuk
sudah datang. (Aryani/EBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar