Bapedalda Pertamanan dan Kebersihan Aceh Singkil sangat mengharapkan pembangunan drainase/tanggul air untuk cegah banjir ulangan pada tahun 2012 di Kabupaten Aceh Singkil. Banjir di Aceh Singkil akibat curah hujan yang tinggi masih diperkirakan akan terjadi kembali di tahun 2012. Apalagi sesuai prakiraan Cuaca dari BMKG Provinsi Aceh, puncak hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga bulan Februari. Bahkan cuaca yang tidak menentu memungkinkan terjadi juga di bulan-bulan lainnya.
Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Bapedalda, Pertamanan dan Kebersihan Aceh Singkil, Masdiana, S.Si mengatakan kepada RRI bahwa selama ini banjir yang terjadi dikarenakan hutan di Singkil yang sudah berkurang, dan drainase yang belum tersedia sehingga tidak mampu menahan air. Masdiana sangat menyayangkan rencana pembangunan drainase yang belum berjalan sampai sekarang.
Masdiana menambahkan pencegahan banjir yang saat ini dilakukan Bapedalda bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Aceh Singkil masih berupa penanaman pohon yang telah dilakukan sejak tahun 2009 yaitu untuk mengatasi erosi sungai dan menghindari adanya pengikisan/abrasi di tepi sungai. Di samping itu Bapedalda sebatas melakukan solusi pasca banjir, seperti melakukan pembersihan sampah yang menumpuk akibat banjir, dan pencatatan titik-titik rawan banjir yang kemudian disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk ditindaklanjuti dalam penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan. Sedangkan sosialisasi mengenai akibat dan penyebab banjir yang dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya tidak dapat dilaksanakan oleh karena keterbatasan anggaran.
Selain banjir, Masdiana mengingatkan bahwa di Aceh Singkil banyak kerawanan dampak lingkungan lainnya yang harus diperhatikan seperti: longsor, tanah kritis, abrasi pantai, erosi lingkungan,pemanasan global dan genangan air akibat tsunami.
(Eva Basaria)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar