Selasa, 10 April 2012

Kapolres Aceh Singkil Menegaskan Tidak Ada Indikasi Penimbunan BBM di Kabupaten Aceh Singkil Jelang Kenaikan Harga BBM Pada 1 April 2012

Kelangkaan BBM terus terjadi di Kabupaten Aceh Singkil jelang Kenaikan BBM pada 1 April 2012.  Akibat SPBU sering tutup beberapa hari ini  menyebabkan masyarakat harus membeli harga eceran seharga RP 7.000 bahkan sampai Rp 9.000 per liternya. Dan apabila SPBU buka, masyarakat sering tidak kebagian BBM dikarenakan  antrian mobil dan juga antrian jerigen dalam jumlah yang cukup banyak.
Ketika dikonfirmasi RRI (30/3) mengenai antrian jerigen yang kemungkinan sebagai indikasi penimbunan, Kapolres Aceh Singkil, AKBP Bambang Safrianto, Sik  mengatakan jerigen yang sering antri di SPBU bukan upaya penimbunan, tetapi adalah untuk kepentingan nelayan dan juga bentuk kepanikan masyarakat akibat rencana kenaikan BBM.  Namun Bambang tidak memungkiri adanya spekulan yang bermain.  Bambang Safrianto menegaskan tidak ada indikasi penimbunan BBM di Aceh Singkil.  Kelangkaan BBM yang terjadi selama ini adalah akibat efek pengurangan pasokan BBM ke Kabupaten Aceh Singkil.
Untuk menghindari adanya spekulan dan penimbunan BBM, Bambang Safrianto mengatakan pihaknya akan mengantisipasi dengan melakukan pengamanan di SPBU yaitu dengan memberikan  arahan kepada pihak SPBU agar melakukan pembatasan dan mendahulukan pengguna kendaraan. Sehingga pendistribusian BBM dilakukan secara adil dan merata.  Artinya apabila ada masuk pasokan BBM, lebih didahulukan kepada masyarakat, kemudian selanjutnya kepada pemilik jerigen.

Bambang Safrianto  menghimbau agar masyarakat tidak panik menyikapi rencana pemerintah untuk menaikkan BBM ini.  Oleh karena itu apabila ada pihak yang ingin protes atau berdemonstrasi diharapkan melakukan dengan cara santun dan menjaga kebebasan orang lain, serta menjauhi tindakan-tindakan anarkis. (Eva  Basaria/EBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar