Senin, 09 Mei 2016

Korban Angin Kencang dan Hujan Es Minta Bantuan Perbaikan Rumah

Aceh Singkil - Puluhan keluarga korban Angin Kencang dan Hujan Es di desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah, meminta bantuan perbaikan rumah dari Pemerintah Daerah Aceh Singkil.  Pasalnya Angin Kencang dan Hujan Es yang terjadi pada 4 Mei 2016 di desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah minggu, menyebabkan 18 rumah rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, dan rusaknya 1 mushola.  Paska bencana, 3 keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka hancur dan tidak bisa dihuni hingga saat ini.  Sementara hujan dan angin kencang masih kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Salah satu korban, Sigit Priyanto, yang atap rumahnya roboh terbawa angin, sangat mengharapkan bantuan Pemerintah Daerah, kepada RRI (9/5/2016) mengatakan, ia meminta agar Pemerintah Daerah segera membantu perbaikan rumah.  Ia mengatakan setelah musibah besoknya ia telah melapor ke Pemerintah setempat.  Karena itu, ia sangat mengharapkan perhatian Pemerintah kepada masyarakat Bukit Harapan yang menjadi korban.

"Kami harap cepatlah pihak Pemerintah Daerah datang kemari.  Apakah rumah ini mau diruntuhkan atau mau dibangun lagi.  Kami mohon kepada Pemerintah Daerah tolong diperhatikan masyarakat trans Bukit Harapan ini," kata Sigit Priyanto.

Dikatakan Sigit Priyanto, bantuan perbaikan rumah sangat diperlukan, karena rumah yang merupakan tempat bernaung keluarga, sudah rusak berat.  Meskipun saat ini mereka masih bisa mengungsi di tempat kerabat, namun mereka sangat mengharapkan bantuan perbaikan rumah secepatnya dari Pemerintah Daerah.  Sehingga mereka dapat kembali menjalani hidup dengan selayaknya, tanpa membebani orang lain.  Karena mereka tidak mungkin mengungsi di tempat keluarga dalam jangka waktu yang lama.

Warga lainnya, Ibu Sriyati juga mengharapkan bantuan segera dari Pemerintah Daerah.   Karena saat ini mereka beristirahat hanya menggunakan plastik/terpal untuk penutup genteng yang pecah ditimpa pohon.  Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena apabila hujan turun air masih tetap masuk ke rumah, sehingga mereka terpaksa kembali mengungsi ke rumah tetangga. (Eva Basaria/ EBS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar