Aceh Singkil - Puluhan
keluarga korban Angin Kencang dan Hujan Es di desa Bukit Harapan, Kecamatan
Gunung Meriah, meminta bantuan perbaikan rumah dari Pemerintah Daerah Aceh
Singkil. Pasalnya Angin Kencang dan Hujan Es yang terjadi pada 4 Mei 2016
di desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah minggu, menyebabkan 18 rumah
rusak ringan, 3 rumah rusak sedang, dan rusaknya 1 mushola. Paska
bencana, 3 keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka hancur dan tidak
bisa dihuni hingga saat ini. Sementara hujan dan angin kencang masih
kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu korban, Sigit Priyanto, yang atap rumahnya roboh terbawa angin, sangat mengharapkan bantuan
Pemerintah Daerah, kepada RRI (9/5/2016) mengatakan, ia meminta agar Pemerintah
Daerah segera membantu perbaikan rumah. Ia mengatakan setelah musibah
besoknya ia telah melapor ke Pemerintah setempat. Karena itu, ia sangat
mengharapkan perhatian Pemerintah kepada masyarakat Bukit Harapan yang menjadi
korban.
"Kami harap cepatlah pihak Pemerintah
Daerah datang kemari. Apakah rumah ini mau diruntuhkan atau mau dibangun
lagi. Kami mohon kepada Pemerintah Daerah tolong diperhatikan masyarakat
trans Bukit Harapan ini," kata Sigit Priyanto.
Dikatakan Sigit Priyanto, bantuan
perbaikan rumah sangat diperlukan, karena rumah yang merupakan tempat bernaung
keluarga, sudah rusak berat. Meskipun saat ini mereka masih bisa
mengungsi di tempat kerabat, namun mereka sangat mengharapkan bantuan perbaikan
rumah secepatnya dari Pemerintah Daerah. Sehingga mereka dapat kembali
menjalani hidup dengan selayaknya, tanpa membebani orang lain. Karena
mereka tidak mungkin mengungsi di tempat keluarga dalam jangka waktu yang lama.
Warga lainnya, Ibu Sriyati juga mengharapkan bantuan segera dari Pemerintah
Daerah. Karena saat ini mereka beristirahat hanya menggunakan
plastik/terpal untuk penutup genteng yang pecah ditimpa pohon. Kondisi
ini sangat memprihatinkan, karena apabila hujan turun air masih tetap masuk ke
rumah, sehingga mereka terpaksa kembali mengungsi ke rumah tetangga. (Eva
Basaria/ EBS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar