Sabtu, 30 Agustus 2014

Penipu Berkedok Penjual Voucher Pulsa Masuk Singkil

Aceh Singkil - Masyarakat khususnya pedagang harus waspada, karena penipu Berkedok Penjual Voucher pulsa mulai masuk ke wilayah Kabupaten Aceh Singkil, dan sudah berhasil menjerat dua korban di Kecamatan Singkil.  Pelaku mengaku merupakan perwakilan Telkomsel dari Medan, yang memiliki kantor perwakilan di Jl. Iskandar Muda, Rimo.  Dalam aksinya Pelaku penipu menjalankan aksinya dengan menawarkan voucher pulsa senilai Rp 500.000 dan Rp 1.000.000.  Dimana untuk pembelian Rp 1.000.000 ditawarkan bonus Rp 100.000,-.

Yardi, salah satu pedagang di desa Gosong Telaga di Kecamatan Singkil Utara, kepada RRI, Jumat (29/08/2014) mengatakan hampir menjadi korban. Ia merincikan, Pelaku satu orang tinggi dan satu orang pendek, yang menggunakan sepedamotor Honda Mio.  Pelaku  sempat memaksa istrinya untuk membeli voucher Rp 1.000.000, namun karena curiga  Yardi langsung menghubungi temannya untuk mengetahui kebenaran program bonus tersebut. Karena lama mendapat tanggapan, pelaku pergi.  Dan mereka melanjutkan ke Singkil, dan berhasil menipu dua orang warga Singkil.

“Saat dia mau transaksi jual pulsa dengan keluarga, mereka memaksakan agar dibeli 1 juta, kalau 500 itu tidak ada.  Kalau beli 1 juta bonus 100 ribu.  Dari situlah saya curiga, langsung telepon yang jual pulsa.  Merekapun takut dan pergi meneruskan perjalanan ke Singkil,” terang Yardi.

Yardi mengatakan pada saat transaksi tawar menawar,  mereka memberikan PIN untuk korban.  Di warung Yardi, pelaku sempat mengirimkan pulsa Rp 20.000 terhadap pelanggannya, namun informasi pengiriman keberhasilan transaksi sangat lambat masuk ke handphone.  Dan ketika diminta coba untuk pulsa Rp 50.000 mereka tidak bersedia, dengan alasan pulsa akan habis.  Menurut Yardi, kedua pelaku sebelum melakukan aksinya melakukan hipnotis, yaitu dengan meniupkan angin ke telinga calon korban.  Karena sepanjang mereka berbicara, Yardi merasakan telinganya ditiup korban.


Pantauan RRI dari pesan singkat (sms) pemberitahuan transaksi yang  masuk ke handphone Yardi, nomor sms  masuk bukan  dari MKIOS, Telkomsel  atau MTRONIK Indosat, tetapi dari nomor handhone pribadi.  Diperkirakan pelaku melakukan aksi pengiriman pulsa dengan menggunakan sms banking atau internet banking dari nomor pribadi pelaku, dan pesan pemberitahuan transaksi merupakan hasil salinan transaksi yang sengaja dibuat untuk menipu korbannya.  (Eva Basaria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar