Kamis, 12 Maret 2015

Anggota DPRK Minta Bantuan Terhadap Korban Kebakaran Tepat Sasaran


Aceh Singkil, RRI Singkil - Perhatian Pemerintah Daerah Aceh Singkil terhadap korban bencana dinilai sudah baik, karena telah tanggap terhadap bencana yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil.  Dimana Pemerintah Daerah bersama perangkat daerah terkait, langsung turun ke lokasi ketika bencana terjadi.  Namun dalam pemberian bantuan, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil, Jafriadi meminta agar penyalurannya tepat sasaran.  Hal ini disampaikan Jafriadi,  yang  merupakan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Singkil, saat turun bersama pengurus KNPI  ke lokasi kebakaran di desa Pemuka, Kecamatan Singkil.

Kepada RRI, Sabtu (28/2), Jafriadi, perwakilan rakyat dari Partai Golkar ini mengatakan  perhatian Pemerintah secara khusus untuk korban kebakaran sudah cukup memadai.  Tetapi sebagai wakil rakyat, Jafriadi mengharapkan tersalurnya bantuan sudah tepat.  

"Penyaluran bantuan harus tepat, sehingga apabila ada kekurangan dapat diantisipasi dan diusahakan, sehingga dapat membantu korban yang terkena musibah," kata Jafriadi.

Jafriadi mencontohkan ketepatan bantuan dalam hal pemberian bantuan rumah kepada korban kebakaran.  Karena bantuan rumah belum menyeluruh diberikan.  Dimana untuk korban Kebakaran di Desa Rantau Gedang tidak ada janji bantuan rumah dari Pemerintah, seperti yang dijanjikan kepada korban kebakaran di desa Pemuka.

"Kalau di Desa Pemuka ada dijanjikan, di desa Rantau Gedang juga seharusnya ada," tutur Jafriadi.\

Terkait   persoalan ini Jafriadi akan menyampaikan ke lembaga untuk memohonkan kepada Pemerintah agar memberikan bantuan yang sama.  Meskipun mungkin bantuan yang diberikan berbeda karena berbeda kondisi lingkungan.  

"Misalnya untuk korban kebakaran di desa Pemuka diberikan bantuan rumah berkonstruksi batu, maka untuk korban kebakaran di desa Rantau Gedang, yang rawan banjir dapat diberikan bantuan rumah dengan konstruksi kayu," pungkasnya. (Eva Basaria/EBS)